Penanganan Pasca Panen
Pencucian
Rumput
laut Eucheuma sp. Dicuci dengan air laut pada saat panen sebelum diangkat ke
darat, sementara rumput laut jenis Gracilaria sp. Perlu dicuci dengan air
tambak hingga Lumpur dan kotoran lain yang melekat terlepas sebelum diangkat
dan dikeringkan
Pengeringan /
Penjemuran
Rumput laut yang telah bersih dikeringkan dengan
cara di jemur diatas para-para bambu atau diatas plastik, terpal, atau jaring
sehingga tidak terkontaminasi oleh tanah atau pasir. Pada kondisi panas
matahari baik, rumput laut akan kering dalam waktu 2-3 hari. Kadar air pada
rumput laut yang harus dicapai dalam pengeringan berkisar 14 -18 % untuk jenis
Gracilaria sp., sedangkan 31-35 % untuk jenis Euchema sp. Selama pengeringan,
kedua jenis rumpt laut diatas tidak boleh terkena air tawar, baik air hujan
maupun air embun.
Pembersihan kotoran /
garam
Pada saat dikeringkan / dijemur, akan terjadi
penguapan air laut dari rumput laut yang membentuk butiran garam yang melekat
dipermukaan thalusnya. Butiran garam tersebut perlu dibuang dengan mengayak atau
mengaduk-aduk rumput laut kering sehinggabutiran garam turun. Apabila masih
banyak butiran garam melekat maka butiran garam tersebut akan kembali menghisap
uap air di udara sehingga rumput laut menjadi lembap kembali dan dapat
menurunkan kualitas rumput laut itu sendiri. Selain itu, kotoran lain, seperti
tali rafia atau jenis rumput laut lain yang melekat harus dibuang. Rumput laut
dikatakan berkualitas baik bila total garam dan kototran melekat tidak lebih
dari 3-5%, sesuai dengan permintaan industri.
Pengepakan
Rumput laut yang sudah kering dan bersih
dimasukkan ke dalam karung plastik besar, seberat 70-90 kg per karung. Apabila
akan dilakukan pengangkutan menggunakan container
melalui kapal kargo, rumput laut dikemas, perlu di-press dengan berat
masing-masing 50 kg. Kemudian, rumput laut tersebut dibungkus plastik seperti
karung plastik) supaya memudahkan dan menghemat tempat dalam penyimpanan dan
pengangkutan, disamping juga akan menghemat biaya transportasi.
Pengangkutan
Selama proses pengangkutan, rumput laut harus
dijaga agar tidak terkena air tawar maupun air laut. Kualitas rumput laut yang
terkena air akan menurun dalam penyimpanan, bahkan bisa rusak atau hancur bila
kondisi tersebut berlangsung dalam waktu lama.
Penyimpanan / Penggudangan
Dalam penyimpanan, senantiasa rumput laut dijaga
agar tidak terkena air tawar. Oleh karena itu, atap gudang tidak boleh bocor
dan sirkulasi udara dalam gudang harus cukup baik. Tumpukan kemasan rumput laut
diberi alas papan dari kayu agar tidak lembap.
1)
Pencucian dan Pembersihan
Rumput laut dicuci dengan air tawar sampai bersih.
Kotoran yang menempel seperti pasir, karang, lumpur dan rumput laut jenis lain
dihilangkan.
2)
Perendaman
dan Pemucatan
Perendaman dilakukan agar rumput laut menjadi lunak,
sehingga proses ekstraksi nantinya dapat berjalan dengan baik. Caranya rumput
laut direndam dalam air murni sebanyak 20 kali berat rumput laut selama 3 hari.
Setelah itu pemucatan dilakukan dengan direndam dalam larutan kaporit 0,25 %
atau larutan kapur tohor 5 % sambil diaduk, setelah 4 – 6 jam, rumput laut
dicuci kembali selama 3 jam untuk menghilangkan bau kaporit. Rumput laut yang
telah bersih dan pucat dikeringkan selama 2 hari, sampai tahap ini rumput laut
dapat disimpan lebih dulu bila tidak segera diolah.
3)
Pelembutan
Untuk lebih memudahkan
ekstrasi, dinding sel perlu dipecah dengan ditambah H2SO4 selama 15 menit.
Banyaknaya H2SO4 tergantung pada jenis rumput laut, yaitu Gracilaria 5 – 10 %.
Gelidium 15 % dan Hypnea 25 %. Bila tidak ada asam sulfat dapat digunakan asam
asetat, asam sitrat, buah asam atau daun asam. Oleh karena asam sulfat ini
berbahaya, maka diperlukan pencucian dengan cara rumput laut direndam dalam air
bersih selama 15 menit kemudian ditiriskan.
4)
Pemasakan
Rumput laut dimasak dalam air
sebanyak 40 kali berat rumput laut. Setelah mendidih ( 90 – 100 C ), kita
tambahkan asam cuka 05 % untuk memperoleh pH 6 – 7. Bila > 7, pH nya
diturunkan dengan penambahan asam cuka dan bila < 6, ditambahkan NaOH.
Pemeriksaan pH dapat dilakukan dengan memakai kertas pH. Pemanasan ini
dilakukan kira-kira 45 menit tetapi dapat juga selama 2 – 4 jam tergantung cara
pengadukannya. Proses setelah pemasakan tergantung dari bentuk akhir agar-agar
yang diinginkan, yakni berupa batangan, lembaran atau pun tepung.
5)
Proses Pengolahan Agar-agar Batangan / Lembaran
Ø
Pengepresan dan Pencetakan
Hasil dari pemasakan kemudian
disaring dengan kain belacu dan dipres. Cairan yang keluar ditampung dalam
bejana dan dinetralkan dengan penambahan air soda sehingga pHnya menjadi 7 –
7,5. Bila pH sudah tercapai, cairan kemudian dimasak kembali sambil diaduk.
Setelah mendidih, hasilnya dituangkan kedalam cetakan, kira-kira 6 jam
agar-agar sudah dingin dan membeku. Ampas hasil pengepresan dapat digunakan
lagi dengan cara ditambahkan air sebanyak 75 % dari jumlah air semula, kemudian
ampas itu dipanaskan dan disaring. Cairan yang keluar dapat digunakan sebagai
campuran dalam proses selanjutnya, sehingga pada akhirnya ada ampas yang tidak
bisa dipakai lagi. Ampas ini dapat digunakan sebagai makanan ternak.
Ø
Pendinginan
Cairan yang telah beku
didinginkan dalam ruangan pendingin pada suhu – 20oC selama 4 – 5
hari. Pendinginan ini dilakukan agar pemadatan benar-benar terjadi dengan
sempurna.
Ø
Pengeringan
Agar-agar dikeluarkan dari
cetakan. Hasil yang diperoleh adalah agar-agar batangan. Bila diinginkan
agar-agar berbentuk lembaran, agar-agar batangan dipotong setebal 0,5 cm.
Sebagai alat pemotong dapat digunakan kawat halus dari baja, agar-agar batangan
atau lembaran kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Atau dengan
menggunaan oven pengering pada suhu 50oC selama 6 jam.
Ø
Pengepakan
Agar-agar yang betul-betul
kering dimasukkan dalam kantong plastik dengan berat masing-masing 10 gram.
Bahan yang dipakai untuk membuat agar-agar kertas berupa rumput laut dari jenis
Grasilaria sp. Dalam proses pembuatannya, rumput laut ini dicuci dengan air
tawar sampai bersih, kemudian direndam dalam air kapur. Setelah 20 menit,
dijemur memakai alas dari kain kasa. Lama penjemuran dapat hanya satu hari,
tetapi dapat juga sampai 3 hari, tergantung dari intensitas matahari.
Prinsipnya rumput laut benar-benar kering.
6)
Proses Pengolahan Agar-agar Tepung
Ø
Penyaringan dan Penggilingan
Agar-agar yang telah, masak
disaring dengan fillet press filtrate. Cairan yang keluar ditampung dan
didinginkan selama 7 jam. Agar-agar beku dihancurkan dan dipres dengan kain.
Hasilnya berupa lembaran-lembaran yang kemudian diangin-anginkan. Lembaran-lembaran
kering dipotong kira-kira 3 x 5 mm, kemudian dimasukkan dalam alat pemggiling
atau grinder. Hasil penggilingan adalah agar-agar tepung.
Ø
Pengepakan
Agar-agar tepung dimasukkan
dalam kertas glasin yang dilapisi lilin atau dapat juga dimasukkan plastic
kemudian dibungkus dengan kertas. Untuk jelasnya berikut disajikan skema
pembuatan agar-agar baik tepung maupun batangan.
7)
Standar Mutu
Agar-agar yang diperdagangkan
harus memenuhi standar Industri Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar