- PENDAHULUAN
Nata
adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk agar dan
berwarna putih. Massa
ini berasal pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media cair yang asam
dan mengandung gula.
Nata
dapat dibuat dari bahan baku
air kelapa, dan limbah cair pengolahan tahu (whey tahu). Nata yang dibuat dari
air kelapa disebut dengan nata de coco, dan yang dari whey tahu disebut dengan
nata de soya. Bentuk, warna, tekstur dan rasa kedua jenis nata tersebut tidak
berbeda.
Pembuatan
nata tidak sulit, dan biaya yang dibutuhkan juga tidak banyak. Usaha pembuatan
nata ini merupakan alternatif usaha yang cukup menjanjikan (prospektif).
Fermentasi Nata dilakukan melalui tahap-tahap berikut:
Fermentasi Nata dilakukan melalui tahap-tahap berikut:
a. Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum
Fermentasi
nata memerlukan biakan murni Acetobacter xylinum. Biakan murni ini harus
dipelihara sehingga dapat digunakan setiap saat diperlukan. Pemeliharan
tersebut meliputi :
§ Proses penyimpanan
sehingga dalam jangka waktu yang cukup lama viabilitas (kemampuan hidup)
mikroba tetap dapat dipertahankan, dan
§ Penyegaran kembali
mikroba yang telah disimpan sehingga terjadi pemulihan viabilitas dan mikroba
dapat disiapkan sebagai inokulum fermentasi.
Penyimpanan.
A.xylinum biasanya disimpan pada agar miring yang terbuat dari media Hassid dan Barker yang dimodifikasi dengan komposisi sebagai berikut : Glukosa (100 gram), ekstrak khamir (2,5 gram), K2HPO4 (5 gram), (NH4)2SO4 (0,6 gram), MgSO4 (0,2 gram), agar (18 gram) dan air kelapa (1 liter). Pada agar miring dengan suhu penyimpanan 4-7°C, mikroba ini dapat disimpan selama 3-4 minggu.
Penyegaran.
Setiap 3 atau 4 minggu, biakan A. xylinum harus dipindahkan kembali pada agar miring baru. Setelah 3 kali penyegaran, kemurnian biakan harus diuji dengan melakukan isolasi biakan pada agar cawan. Adanya koloni asing pada permukaan cawan menunjukkan bahwa kontaminasi telah terjadi. Biakan pada agar miring yang telah terkontaminasi, harus diisolasi dan dimurnikan kembali sebelum disegarkan.
Penyimpanan.
A.xylinum biasanya disimpan pada agar miring yang terbuat dari media Hassid dan Barker yang dimodifikasi dengan komposisi sebagai berikut : Glukosa (100 gram), ekstrak khamir (2,5 gram), K2HPO4 (5 gram), (NH4)2SO4 (0,6 gram), MgSO4 (0,2 gram), agar (18 gram) dan air kelapa (1 liter). Pada agar miring dengan suhu penyimpanan 4-7°C, mikroba ini dapat disimpan selama 3-4 minggu.
Penyegaran.
Setiap 3 atau 4 minggu, biakan A. xylinum harus dipindahkan kembali pada agar miring baru. Setelah 3 kali penyegaran, kemurnian biakan harus diuji dengan melakukan isolasi biakan pada agar cawan. Adanya koloni asing pada permukaan cawan menunjukkan bahwa kontaminasi telah terjadi. Biakan pada agar miring yang telah terkontaminasi, harus diisolasi dan dimurnikan kembali sebelum disegarkan.
b. Pembuatan Starter
Starter
adalah populasi mikroba dalam jumlah dan kondisi fisiologis yang siap
diinokulasikan pada media fermentasi. Mikroba pada starter tumbuh dengan cepat
dan fermentasi segera terjadi. Media starter biasanya identik dengan media
fermentasi. Media ini diinokulasi dengan biakan murni dari agar miring yang
masih segar (umur 6 hari). Starter baru dapat digunakan 6 hari setelah
diinokulasi dengan biakan murni. Pada permukaan starter akan tumbuh mikroba
membentuk lapisan tipis berwarna putih. Lapisan ini disebut dengan nata.
Semakin lama lapisan ini akan semakin tebal sehingga ketebalannya mencapai 1,5
cm. Starter yang telah berumur 9 hari (dihitung setelah diinokulasi dengan
biakan murni) tidak dianjurkan digunakan lagikarenakondisifisiologis mikroba
tidak optimum bagi fermentasi, dan tingkat kontaminasi mungkin sudah cukup
tinggi. Volume starter disesuaikan dengan volume media fermentasi yang akan
disiapkan. Dianjurkan volume starter tidak kurang dari 5% volume media yang
akan difermentasi menjadi nata. Pemakaian starter yang terlalu banyak tidak
dianjurkan karenatidak ekonomis.
c. Fermentasi
Fermentasi
dilakukan pada media cair yang telah diinokulasi dengan starter. Fermentasi
berlangsung pada kondisi aerob (membutuhkan oksigen). Mikroba tumbuh terutama
pada permukaan media. Fermentasi dilangsungkan sampai nata yang terbentuk cukup
tebal (1,0 – 1,5 cm). Biasanya ukuran tersebut tercapai setelah 10 hari
(semenjak diinokulasi dengan starter), dan fermentasi diakhiri pada hari ke 15.
Jika fermentasi tetap diteruskan , kemungkinan permukaan nata mengalami
kerusakan oleh mikroba pencemar. Nata berupa lapisan putih seperti agar.
Lapisan ini adalah massa
mikroba berkapsul dari selulosa. Lapisan nata mengandung sisa media yang sangat
masam. Rasa dan bau masam tersebut dapat dihilangkan dengan perendaman dan
perebusan dengan air bersih.
- BAHAN
1. Penyiapan biakan murni.
§
Biakan murni A.xylinum
§
Glukosa (100 gram)
§
Ekstrak khamir (5 gram)
§
K2HPO4 (5gram)
§
(NH4)2SO4 (0,6 gram)
§
MgSO4 (0,2 gram)
§
Agar (18 gram)
§
Air kelapa (1 liter)
§
Asam Asetat 25 % untuk
mengatur pH menjadi 3-4
2. Pembuatan Starter
§
Biakan murni A.xylinum
§
Gulkosa 100 gram
§
Urea 5 gram
§
Air kelapa 1 liter
§
Asam Asetat 25 % untuk
25% untuk mengatur pH menjadi 3-4
3. Fermentasi Nata.
§
Starter
§
Glukosa
§
Urea
§
Limbah cair tahu (whey
tahu)
§
Asam Asetat 25 % untuk
25% untuk mengatur pH menjadi 3-4
- PERALATAN
1. Alat untuk Penyiapan Biakan Murni - Alat pensteril
§
Tabung reaksi dan
kapas.
§
Jarum ose
§
Kotak inokulasi
§
Lampu spritus
§
Gelas piala
§
Kompor
§
Kotak inkubasi
§
Lemari pendingin
(kulkas)
§
Timbangan
§
pH meter
2. Pembuatan Starter.
§
Botol bermulut lebar
§
Kertas.
§
Ruang inkubasi
§
Wadah perebus media
§
Timbangan
§
pH meter.
3. Fermentasi
§
Wadah fermentasi
§
Wadah perebus media
§
Ruang fermentasi
§
Timbangan
§
Kompor
§
pH meter.
4. Pemanenan Hasil
§
Wadah perendam dan
perebus
§
Pemotong nata.
- CARA PEMBUATAN
1. Penyiapan biakan murni.
a. Agar (15-18 gram) dimasukkan ke dalam 500 ml air
kelapa, kemudian dipanaskan sampai larut. Setelah itu tambahkan ekstrak ragi (5
gram) dan
diaduk sampai larut (larutan a)
diaduk sampai larut (larutan a)
b. Gula (75 gram) dan asam asetat (15 ml) dimasukkan
ke dalam 500 ml air kelapa segar yang lain dan diaduk sampai gula larut
(larutan b)
c. Larutan (a) sebanyak 3-4 ml dimasukkan ke dalam
tabung reaksi, kemudian tutup dengan kapas. Larutan (b) 3-4 ml juga dimasukkan
ke dalam tabung reaksi yang lain, kemudian ditutup dengan kapas. Masing-masing
disterilkan pada suhu 121°C selama 20 menit.
d. Setelah selesai sterilisasi dan larutan tidak
terlalu panas lagi, larutan (a) dituangkan ke larutan (b) secara aseptis.
Setelah itu 1 tabung berisi larutan b diletakkan secara miring utnuk membuat
agar miring dan ditunggu sampai agar mengeras.
e. Inokulum Acetobacter xylinum diinokulasikan pada
agar miring diatas. Kemudian diinkubasikan pada suhu kamar atau pada suhu 30°C
sampai
tampak pertumbuhan bakteri serupa keloid mengkilat dan bening pada permukaan agar miring.
tampak pertumbuhan bakteri serupa keloid mengkilat dan bening pada permukaan agar miring.
2. Pembuatan Starter.
a. Air kelapa diendapkan, kemudian disaring dengan
beberapa lapis kain kassa, kemudian dipanaskan sampai mendidih dengan api besar
sambil diaduk-aduk. Setelah mendidih, ditambahkan (a) asam asetat glasial (10-
20 ml asam asetat untuk setiap 1 liter air kelapa), dan gula (75-100,0 gram
gula untuk tiap 1 liter air kelapa) campuran ini diaduk sampai gula larut.
Larutan ini disebut air kelapa asam bergula.
b. Urea (sebanyak 3 gram urea untuk setiap 1 liter air
kelapa asam bergula yang disiapkan pada no.1 diatas) dilarutkan di dalam
sedikit air kelapa (Setiap 1 gram urea membutuhkan 20 ml air kelapa). Larutan
ini dididihkan, kemudian dituangkan ke dalam air kelapa asam bergula.
c. Ketika masih panas, media dipindahkan ke dalam
beberapa botol bermulut lebar, masing-masing sebanyak 200 ml. Botol ditutup
dengan kapas steril. Setelah dingin, ditambahkan 4 ml suspensi mikroba. Setelah
itu, media diinkubasi pada suhu kamar selama 6-8 hari (sampai terbentuk lapisan
putih pada permukaan media).
3. Fermentasi Nata
a. Whey tahu yang masih segar diendapkan, dan disaring
dengan beberapa lapis kain kassa, kemudian dipanaskan sampai mendidih dengan
api besar sambil diaduk-aduk. Setelah mendidih, ditambahkan (a) asam asetat
glasial (10 ml asam asetat untuk setiap 1 liter whey), dan (2) gula (80 gram
gula untuk setiap liter whey). Campuran ini diaduk sampai gula larut. Larutan
ini disebut dengan Whey asam bergula.
b. Urea (sebanyak 5 gram urea untuk setiap 1 liter
whey aam berula yang disiapkan pada no. 1 diatas) dilarutkan di dalam sedikit
whey yang telah dimasak (setiap 1 gram urea membutuhkan 20 ml whey). Larutan
ini dididihkan, kemudian dituangkan ke dalam whey asam bergula. Laruatn yang
diperoleh disebut sebagai media nata. Larutan ini didinginkan sampai suam-suam
kuku.
c. Media nata ditambah dengan starter (setiap 1 liter
media nata membutuhkan 50-100 ml starter), kemudian dipindahkan ke dalam
wadah-wadah fermentasi dengan ketinggian media 4 cm. Wadah ditutup dengan
kertas yang telah dipanaskan di dalam oven pada suhu 140°C selama 2 jam. Wadah
berisi media ini disimpan di raung fermentasi selama 12-15 hari sampai
terbentuk lapisan nata yang cukup tebal (1,5 – 2,0 cm).
4. Panen dan Pencucian
Lapisan
nata diangkat, kemudian dicuci dengan air bersih. Setelah itu nata direndam di
dalam air mengalir atau air yang diganti-ganti denan air segar selama 3 hari.
Setelah itu nata dipotong-potong dengan panjang 1,5 dan lebar 1,5 cm. Potongan
nata direbus 5-10 menit, kemudian dicuci dan direbus lagi selama 10 menit. Hal
ini diulangi sampai nata tidak berbau dan berasa asam lagi.
5. Pembotolan
a. Pembuatan sirup. Gula yang putih bersih dilarutkan
ke dalam air (setiap 2 kg gula dilarutkan ke dalam 4 liter air bersih),
kemudian ditambahkan vanilie (secukupnya) danbenzoat (1 gram untuk setiap liter
larutan gula). Larutan sirup ini direbus sampai mendidih selama 30 menit.
b. Pengemasan. Nata yang masih panas segera dimasukkan
ke dalam sirup, kemudian didinginkan sampai suam-suam kuku. Setelah itu nata
dikemas di dalam kantong plastik rangkap dua, atau di dalam gelas plastik dan
kemasan ditutup dengan rapat (kantong plastik diikat dengan karet, dan gelas
plastik di seal).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar