Kamis, 27 Desember 2012

Biogas Type Fixed Dome


Persiapan Pemasangan Reaktor Biogas
1.     Pembuatan lubang reaktor, diameter = 4.3 m, dalam dengan R = 0,5 m, membentuk melingkar (Seperti yang terlihat pada gambar 1).
2.     Pembuatan meja tabung plastik penampung gas : (diameter 1 m) panjang = 7.6 m, lebar =1 m
3.     Kotoran sapi (fases) awal sebanyak 450 karung kantong semen atau karung seukurannya (450 kantong semen = 9000 lt). Persiapan awal ini untuk mempercepat produksi gas yang siap untuk digunakan (dinyalakan).
4.     Drum untuk tempat pencampuran kotoran (fases) dengan air (1:1) ; 1 buah (200 liter)
5.      Karung untuk tempat sisa kotoran dari proses produksi biogas
6.      Kayu atau bambu untuk pagar, supaya reaktor aman dari gangguan ternak atau lainnya.
7.      Terpal dan bahan lainnya untuk atap reaktor supaya terhindar dari hujan atau material yang jatuh dari atas.

Cara Pengoperasian Reaktor Biogas
1.      Buat campuran kotoran ternak dan air dengan perbandingan 1 : 1 (bahan biogas)
2.      Masukkan bahan biogas ke dalam reaktor melalui tempat pengisian sebanyak 9000 liter, selanjutnya akan berlangsung proses produksi biogas di dalam reaktor.
3.      Setelah kurang lebih 10 hari reaktor biogas dan penampung biogas akan terlihat mengembung dan mengeras karena adanya biogas yang dihasilkan. 
      Biogas sudah dapat digunakan sebagai bahan bakar, kompor biogas dapat dioperasikan.
4.      Pengisian bahan biogas selanjutnya dapat dilakukan setiap hari, yaitu sebanyak ± 180 liter setiap pagi dan sore hari. Sisa pengolahan bahan biogas berupa sludge (lumpur) secara otomatis akan keluar dari reaktor setiap kali dilakukan pengisian bahan biogas. Sisa hasil pengolahan bahan biogas tersebut dapat digunakan langsung sebagai pupuk organik, baik dalam keadaan basah maupun kering

Cara Pengoperasian Kompor Biogas
1.      Buka sedikit kran gas yang ada pada kompor (memutar ke sebelah kiri)
2.      Nyalakan korek api dan sulut tepat diatas tungku kompor.
3.      Apabila menginginkan api yang lebih besar, kran gas dapat dibuka lebih besar lagi, demikian pula sebaliknya. Api dapat disetel sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita.

Pemeliharaan Dan Perawatan Reaktor Biogas
1.      Hindarkan reaktor dari gangguan anak-anak, tangan jahil, ataupun dari ternak yang dapat merusak dengan cara memagar dan memberi atap supaya air tidak dapat masuk ke dalam galian reaktor.
2.      Isilah selalu pengaman gas dengan air sampai penuh. Jangan biarkan sampai kosong karena gas yang dihasilkan akan terbuang melalui pengaman gas.
3.      Apabila reaktor tampak mengencang karena adanya gas tetapi gas tidak mengisi penampung gas, maka luruskan selang dari pengaman gas sampai reaktor, karena uap air yang ada di dalam selang dapat menghambat gas mengalir ke penampung gas. Lakukan hal tersebut sebagai pengecekan rutin.
4.      Cegah air masuk ke dalam reaktor dengan menutup tempat pengisian disaat tidak ada pengisian reaktor.
5.      Berikan pemberat di atas penampung gas (misalnya dengan karung-karung bekas) supaya mendapatkan tekanan di saat pemakaian.
6.      Bersihkan kompor dari kotoran saat memasak ataupun minyak yang menempel.

Keunggulan Reaktor Biogas
  • Konstruksi sederhana, mudah dan cepat pemasangannya
  • Awet, penampungan gas menggunakan material plastik khusus sehingga tahan hingga 6 tahun.
  • Mudah dalam perawatan dan penggunaan.
  • Menghasilkan kompos (pupuk organik) yang sangat bagus kualitasnya dan dapat langsung digunakan pada lahan/usaha budidaya pertanian


Biogas Skala Rumah Tangga

Alat penghasil biogas ini terdiri dari reaktor dengan bahan baku kotoran hewan/bungkil jarak/enceng gondok, dll yang selama proses fermentasi akan menghasilkan biogas dan hasil biogas ditampung dalam sebuah penampungan biogas dengan bahan plastik.
Persiapan Bahan :
§    Kotoran sapi, digunakan untuk starter (jika digunakan biomassa sebagai penghasil gas)
§        Bungkil biji jarak pagar / enceng gondok / biomassa lain
§        Air, sebagai media pencampur

Persiapan Alat :
§        Pastikan alat dalam kondisi normal, dan berfungsi dengan baik
§   Pastikan tidak ada kebocoran pada tangki reaktor instalasi selang maupun pada penampungan gas
§        Tangki reaktor dalam kondisi baik

Prosedur Pengoperasian :
§        Tutup semua saluran pada tangki reaktor kecuali pada bagian input
§        Masukkan kotoran sapi pada tangki reaktor
§    Tunggu selama ± 1 hari, kemudian masukkan bungkil jarak sedikit demi sedikit ke dalam tangki reaktor
§   Gas methana akan mulai dihasilkan setelah hari ke 3, namun biogas baru bisa di gunakan setelah plastik penampung biogas terisi penuh
§    Sambung selang output biogas dari penampung biogas pada kompor untuk dapat digunakan memasak.

Perawatan Alat :
§       Beri atap pada alat agar terlindung dari sinar matahari dan hujan
§        Beri pagar pada sekeliling alat agar terlindung dari ternak dan tangan jail


Permasalahan dan Cara Penanggulangan :
Masalah
Penyebab
Cara Mengatasi
Plastik penampungan gas tidak bisa penuh
·        Tidak ada hasil gas

·  Plastik penampungan bocor
·  Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan gas kurang
· Segera tambal plastik yang bocor
Reaktor Tank membengkak
·     Lubang pipa penyalur gas tersumbat
· Bersihkan lubang selang penyalur gas dari kotoran

Manfaat Lain Selain Sebagai Penghasil Biogas :

Kotoran ternak / biomassa yang keluar dari reaktor bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Pupuk tersebut disaring, yang padat dikeringkan bisa digunakan sebagai pupuk padat dan yang cair digunakan sebagai pupuk cair.

Rabu, 26 Desember 2012

Proses Pembuatan Es Balok



Bahan Baku dan Peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1.      Bahan Baku
a.   Air sumur, merupakan bahan baku pembuatan es.
b.  Air PDAM, merupakan bahan baku cadangan pembuatan es. Air PDAM digunakan apabila air sumur berkurang atau airnya tidak memenuhi persyaratan.

2.      Bahan Pembantu
a.  Garam, berfungsi untuk mencapai proses pendinginan (sebagai mediator) karena air garam dengan kadar  kurang lebih  19 % terlarut paling sempurna dan tidak terjadi endapan pada bak pendingin yang memiliki titik beku lebih rendah dibanding dengan air murni yang ada di dalam ice scan.
b.  NH3 atau amoniak, berfungsi sebagai pendingin karena amoniak memiliki titik didih -280 F.
c.   Oli dan solar, berfungsi sebagai pelumas dan bahan bakar mesin-mesin produksi.

3.      Peralatan yang digunakan dalam proses produksi seperti terlampir pada lampiran.

Proses Pembuatan Es Balok dapat diuraikan sebagai berikut :
1.   Tahap I (Proses Pengisian)
Ice can (cetakan es) diisi dengan air murni dengan menggunakan Filling Tank (Tangki Pengisian Air) sebagai bahan baku utama pembuatan es. Ice can  yang digunakan terbuat dari plat 1.8 mm dengan lapisan anti karat galvanis, dan dilengkapi dengan frame isi 10 unit cetakan dengan  masing-masing cetakan mempunyai berat 50 kg. Filling Tank (Tangki pengisisan air) dilengkapi dengan katup dan level control sehingga pengisian air dapat dikontrol sesuai dengan kapasitas tangki.

2.   Tahap II (Proses Pengangkatan)
Setelah proses pengisian selesai, ice can kemudian diangkat oleh pengangkat dan diletakkan kedalam Brine Tank (bak pendingin) yaitu dengan memasang ice can pada rei (alat Bantu untuk mempermudah proses penempatan) yang terdapat pada bagian atas Brine Tank.

3.   Tahan III  (Proses Pendinginan)
Ice can tersebut kemudian dicelupkan ke dalam Brine Tank dan terendam sampai level air di dalam ice can sejajar dengan level brine tank (tangki proses). Brine berfungsi sebagai refrigerant untuk mengambil kalor dari air sehingga air menjadi dingin dan lama-kelamaan akan membeku (menjadi es). Proses pendinginan memakan waktu kurang lebih 24 jam agar es balok yang dihasilkan nantinya benar-benar matang. Pada Brine Tank juga dilengkapi dengan brine agitator (pengaduk air garam) agar larutan garam yang dihasilkan lebih merata dan brine tidak menjadi gel/bubur yang disebabkan karena temperatur terlalu dingin.

4.   Tahap IV (Proses Perendaman)
Apabila es balok sudah terbentuk (membeku) proses selanjutnya adalah pengangkatan ice can dari Brine Tank untuk direndam di air normal pada Dip Tank (Tangki pelepas es). Hal ini bertujuan agar sisi es balok terluar mencair, agar es balok tersebut mudah terlepas dari ice can

5.   Tahap VI (Proses Pelepasan)
Setelah sisi es balok terluar mencair, maka angkat ice can dengan menggunakan rei dan keluarkan es balok dari cetakan, setelah es balok keluar maka angkut ke tempat penyortiran dengan cara diluncurkan dengan can dumper (peluncur es).

6.   Tahap VI (Proses Penyortiran)
Es balok yang sudah terlepas dari ice scan tadi disortir untuk memperoleh es balok yang layak untuk dijual ke konsumen..

Hasil Produksi
Es balok yang dihasilkan memiliki masing-masing berat 50 kg. Dalam seharinya mampu memproduksi es balok sebanyak 100.000 kg atau 2000 balok setiap hari. Angka ini berdasarkan kapasitas mesin dalam berproduksi. Es balok yang dihasilkan berwarna putih bening bukan putih susu sehingga pencairan es akan lebih lama.

Tepung Telur Alternatif

Di jaman yang serba praktis seperti sekarang ini, banyak sekali produk-produk pangan yang serba instan. Begitu pula dengan telur, suda...